2/24/2013

Bentuk-Bentuk Disiplin

Bentuk Disiplin
      Membahas disiplin kerja karyawan dalam manajemen sumber daya manusia berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, yang tidak lepas dari kekhilafan dan kesalahan. Nah Sobat semua, setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para anggotanya dengan tujuan untuk mengarahkan perilaku kerja karyawan pada pencapaian tujuan organisasi. Menurut Siagian (1990:214), “Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk peraturan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut dapat meningkatkan prestasi kerja”.
      Selain itu, organisasi juga perlu memiliki standar kedisiplinan kerja yang positif, mendidik serta mampu dilaksanakan secara baik oleh karyawan. Menurut Siagian(2008:305), terdapat dua jenis disiplin dalam organisasi yaitu: 
  1. Pendisiplinan Preventif. Pendisiplinan yang bersifat preventif adalah tindakan yang mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan, sehingga penyelewengan- penyelewengan dapat dicegah. Sasaran pokok disiplin preventif adalah mendorong disiplin diri di antara para karyawan supaya karyawan menjaga disiplin bukan semata-mata karena dipaksa oleh pimpinan. 
  2. Pendisiplinan korektif. Pendisiplinan yang bersifat korektif adalah tindakan yang diambil untuk menangani pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Tindakan disiplin korektif sering berupa hukuman dan sering disebut tindakan pendisiplinan , seperti pemberian peringatan atau skorsing.
      Sasaran pendisiplinan hendaknya positif dan mengoreksi bukan tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang berbuat salah. Pendisiplinan dimaksudkan untuk memperbaiki perbuatan di masa yang akan datang dan mencegah karyawan lain untuk melakukan tindakan yang sama, bukan untuk menghukum perbuatan di masa lalu. Bila pendisiplinan menggunakan pendekatan negatif, maka akan menimbulkan pengaruh yang merugikan, seperti : hubungan emosional terganggu, absensi meningkat dan ketakutan bagian personalia.
      Menurut Sastrohadiwiryo (2002:292), tujuan pembinaan disiplin adalah : 
  1. Agar karyawan atau pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan baik secara tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajer. 
  2. Mampu melaksanakan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan maksimum kepada masyarakat atau pihak tertentu sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.
  3. Mampu menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa dengan sebaik-baiknya. 
  4. Mampu bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku. Karyawan atau pegawai mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
logoblog

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah yang ramah dan sopan serta tidak mengandung ujaran kebencian dan unsur sara. Blog Kreasi Kita akan menghapus secara otomatis komentar yang tidak membangun atau spam.

loading...